Selasa, 07 Desember 2010

Jalan Keluar

… Jalan Keluar …

“… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar “. (QS 65:2)

Bagi  kami semua masalah itu kecil.
Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan.
Kami tidak pernah khawatir akan masalah  hidup
Karena bagi kami jalan keluar.

Bagi kami yang besar itu adalah
Bertambah atau berkurang ketaqwaan kami kepada Allah

Maka kami menikmati musibah
Ketika yang lain tampak larut dalam kesedihan
Inilah kesempatan merasakan sabar dan ikhlas.

Sementara yang lain maraung-raung
Kami terpekur dalam keharuan ketika ditinggal orang yang dicintai
inilah saat kita bercermin bahwa,… sudahkah kita bersiap menghadapi kematian.

Ketika yang lain tampak kelelahan menghadapi hidup
Kami tersenyum sambil berkata
Selama kami terus berusaha mendekat pada Mu Ya Allah
Tidak ada yang perlu terlalu dipusingkan

Kami adalah Pribadi-pribadi optimis
Penuh energi dan semangat tinggi  
Seberat apapun beban dipundak
Sebanyak apapun rintangan di depan
Kami adalah manusia-manusia yang haus akan kesuksesan
Kami seperti sprinter difinal nomer 100 meter

Kami adalah pemenang.

…. Hanya Allah Yang Maha Benar …

Selasa, 09 November 2010

Rukun Islam

… Rukun Islam …

Saat kami berada dalam rahim Ibu, kami bersumpah, bahwa Engkaulah Tuhan kami
Kini kami hidup didunia, kami penuhi janji kami kepada-Mu dulu.
Engkau wajibkan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Mu
Kami penuhi…., Kami menjadi saksi bahwa Muhammad adalah utusan-Mu

Engkau syariatkan sholat minimal 5 kali sehari semalam
Kami penuhi seruan-Mu Ya Allah…
Kami tegakkan sholat dirumah-Mu, 5 kali sehari semalam, sebagai bukti pengabdian kami kepada-Mu

Engkau perintahkan berpuasa di bulan Ramadhan
Kami dengar dan kami patuhi Ya Allah
Haus dan lapar ditengah semua aktivitas, demi ridho-MU

Lalu Engkau suruh kami mengeluarkan sebahagian rezeki yang telah Engkau berikan sebagai zakat dan shodaqoh..
Ikhlas kami berikan sebagai rasa tunduk dan patuh kepada-Mu..
Sebagai rasa berbagi untuk mereka yang membutuhkan

Kini..
Engkau wajibkan kami berhaji..
Berkunjung ke rumah-Mu di baitullah…
Amat jauh negri itu bagi kami
Maka dekatkan..
Amat banyak pengorbanan yang harus dikeluarkan
Maka mudahkan…

Sungguh kami belum mampu menunaikannya Ya Allah,
Maka kirimkanlah undangan-Mu itu kerumah-rumah kami
Ajak serta pula istri dan anak-anak kami…
Beri keluasan waktu dan rezeki

Jika Engkau berkenan,
Jangan atas biaya dinas Ya Allah
Jangan uang hasil sumbangan
Jangan pula karena hadiah menang undian

Tidak ada perkara yang sulit bagi-Mu
Maka beri kami kesempatan menyempurnakan Rukun Islam ini.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Senin, 08 November 2010

Kelirumologi Vs Tauhidologi

… Kelirumologi Vs Tauhidologi …
Jenazah Mbah Maridjan ditemukan dalam kondisi mengenakan batik kuning dan bersujud di atas sajadahnya di dalam kamar. Mbah Maridjan orang asli kaki Merapi, Lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 83 tahun lalu. Mbah Maridjan ditunjuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai juru kunci Gunung Merapi sejak 1982.
Itulah paragraf pembuka artikel yang ditulis oleh Bpk. Jaya Suprana dalam kolom kelirumologi di harian Seputar Indonesia 7 Nov 2010. Beliau kemudian melanjutkan dengan analisis positif dan negativ kematian Mbah Maridjan dilihat dari kacamata logika dan budaya, khususnya Jawa.
Karena terletak di paragraph awal, maka kesan Khusnul Khotimah atau akhir hidup yang baik sangat kental terasa. Tulisan tersebut sebenarnya melengkapi tulisan sejenis dibeberapa media, diskusi-diskusi didunia maya, bahkan hingga talkshow di stasiun televisi.
Hakikatnya, hanya Allah yang tahu apakah seseorang itu mengakhiri hidupnya dengan akhir yang baik atau sebaliknya. Namun tentu saja kita diberikan tanda-tanda untuk mengidentifikasinya.
Akhir hidup yang baik adalah buah dari usaha panjang. Maka salah satu indikator penting keadaan seseorang saat ajal menjelang adalah bagaimana ybs menjalani hidup. Apakah selama hidupnya sejalan dengan nilai-nilai tauhid atau bahkan berseberangan.  Apakah orang tersebut memurnikan keimanannya hanya kepada Allah ataukah ia menyandarkannya kepada sesuatu selain Allah.
Maka demi Allah, orang-orang yang percaya pada benda yang dapat mendatangkan kekuatan, seperti keris, batu dll dan melakoni ritual-ritual yang tidak ada dalam syariat agama, tidak akan pernah mendapatkan khusnul khotimah. Dan mereka yang sepanjang hidupnya berusaha memurnikan keimanan, menjalankan perintah agama, insyaAllah berpeluang untuk mengakhiri catatan hidupnya dengan manis.
Berbeda dengan Jaya Suprana yang pada akhir tulisannya mengatakan tidak ingin melibatkan diri ke dalam kemelut polemik mengenai Mbah Marijan, saya justru ingin menegaskan, “bukanlah terlalu masalah apa yang menimpa selama tauhid kita benar, dan bukankah seorang Muslim itu jika ditimpa musibah maka ia mengatakan, sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepadaNya”
Semoga bencana-bencana yang datang semakin memurnikan keimanan kita kepada Allah, memyatukan bangsa ini untuk saling tolong menolong dan menyadarkan kita semua untuk terus menerus memperbaiki diri sebagai bekal untuk kehidupan yang abadi.
… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Rabu, 20 Oktober 2010

Strategi Dakwah

… Strategi Dakwah …

Pak Kiai menatap santri-santrinya satu persatu, kini ia hendak melepas mereka ke dunia nyata. Dimana seluk beluk dakwah akan mereka rasakan. Pelajaran apakah yang harus diberikannya hari ini.  Ia kemudian teringat sesuatu
Maka inilah cara Kiai memberi bekal.

“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…?
Seseorang yang dipanggil Ustadz kemudian menjawa, “ Yo nggak boleh toh pak, syariatnya itu 1 ekor sapi untuk 7 orang…”
“ Terus piye pak ustadz..??”
“ ya kalau mau korban, harus mengikuti sunnahnya Pak, nggak boleh sembarangan…”
“ Ya uwis Pak Ustadz, kalau begitu saya sekeluarga nggak jadi korban. Masa 1 anak saya nggak bisa didaftarin…. dah nggak jadi …!”

Maka hilanglah satu amalan baik. Mutung. Tutur Pak Kiai.

Karena merasa tidak puas, petani yang hendak berkorban itu kemudian mencari Ustadz lain, istilah kerennya second opinion.
“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…? kata Ustadz yang disono nggak boleh berkorban 1 ekor sapi untuk 8 orang…., masa mau korban kok nggak boleh…” sambil sungut-sungut Pak petani memulai pertanyaan.
Yang ditanya tidak hilang akal, “ 1 ekor sapi untuk seluruh anggota keluarga, untuk 8 orang pak…?
“ Ya, 8 orang “ jawab petani tegas
“ Ya boleh toh pak, masa mau berbuat baik kok nggak boleh. Boleh Pak…”
“ Terus…?” lanjut petani tidak sabar…
“ Hanya saja anak sampeyan yang terakhir kan masih kecil, bahaya kalau naik sapi. Lebih baik naik kambing saja. Jadi yang 7 orang korban sapi dan sibungsu dikasih kambing, jadi pas kan…?”
“ Jadi saya tambah 1 kambing lagi…?”
“ Iya toh Pak, supaya afdhol, supaya aman, supaya banyak pahalanya “
“ Iya Pak Ustadz saya korban 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing untuk 8 orang “

“ Maka, cobalah bersikap bijak, kebenaranpun harus memiliki strategi untuk bisa diterima.” Pak Kiai menutup pelajaran.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Selasa, 19 Oktober 2010

Mencintai Amal

… Mencintai Amal …

Kita sering sekali memberikan kepada orang lain sesuatu yang sudah kurang atau tidak lagi bermanfaat bagi diri kita. Misalnya ketika akan memberikan sumbangan maka kita cenderung memberikan pecahan terkecil atau yang kurang berarti bagi diri kita. Atau ketika akan memberikan bantuan maka yang kita keluarkan adalah barang-barang yang sudah tidak atau kurang layak pakai. Sudah ketinggalan mode.

Benar, bahwa Allah Maha Tahu segala niat yang timbul dari dalam hati kita, bahwa bersedekah itu sesuai dengan kemampuan, namun tidakkah kita ingin mencapai kebajikan…?? tidakkah kita ingin mencintai amalan…??


Allah swt mensyaratkan kita untuk menafkahkan harta yang dicintai jika ingin mencapai kebajikan yang sempurna.

“ … Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha Kaya lagi Maha terpuji” (QS:2:267).

Bapak/Ibu
Nafkahkanlah sesuatu yang kita cintai, sesuatu yang kita perlukan, agar kita mencapai kebajikan yang sempurna, semoga Allah menambah keberkahan pada harta yang tersisa dan mengganti dengan yang lebih baik..

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Yang Maha Sempurna

… Yang Maha Sempurna …

Tidak ada ledakan yang menghasilkan keteraturan. Sebaliknya sebuah ledakan akan menghancurkan keteraturan yang sudah ada. Bahkan mungkin membahayakan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Jika anda memperhatikan bom-bom  yang dijatuhkan di sebuah kota maka anda akan menyaksikan bahwa bom tersebut akan menghancurkan apapun yang berada disekitarnya.
Adalah diluar jangkauan akal fikiran manusia jika muncul apartemen yang sangat indah jika sebuah bom dijatuhkan disebuah kota, adalah mustahil jika muncul istanan pasir dari sebuah granat diledakan di pesisir pantai.

Kekuatan ledakan big bang lebih dahsyat dari milyaran bom atom yang pernah dibuat oleh manusia. Namun ternyata ledakan big bang ini mampu menghasilkan keteraturan  yang sangat sempurna, sangat detil. Inilah bumi tempat tinggal kita,  dirancang sebagai tempat tinggal manusia dan mahluk hidup lainnya dengan segala persyaratan hidupnya.  

Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan asal usul alam semesta ini. Lalu apakah kita akan mengatakan bahwa dari ledakan bear atau big bang ini kemudian secara tidak sengaja muncul bumi dan alam semesata dengan segala ketaraturannya…?? apakah kita akan mengatakan bahwa alamlah yang berkehendak demikian tanpa ada yang mengatur..???
Tidak…tidak, itu sangat tidak masuk akal. Sama persis seperti munculnya apartemen dari sebuah bom yang dijatuhkan di sebuah kota. Sangat tidak mungkin seperti munculnya istana pasir dari ledakan granat dipantai.

Dialah Allah Yang Maha Sempurna, yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. Hanya itulah penjelasan logis bagaimana bumi dan alam semesta ini ada.

… Hanya Allah Yang Maha Besar …

Diceritakan untuk anda dari karya Harun Yahya: Pesona di Angkasa Raya.

Absen

… Absen …

Saudaraku, aku hendak berprasangka baik padamu..
Kenapa tidak kulihat dirimu di shaf sholat shubuh pagi ini… ada apakah gerangan…?. Tidak biasanya engkau meninggalkan jamaah shubuh. Shubuhan dimana dirimu pagi ini?

Kuharap engkau tidak lupa bahwa Rasul saw pernah berpesan pada kita bahwa, “sholat yang paling berat untuk kaum munafik adalah sholat Isya dan Shubuh (berjamaah).” Mereka enggan memenuhi panggilan kemenangan di pagi hari, mereka enggan keluar rumah, terlalu asyik dengan kasur dan selimut.
Kuharap masih lekat tercatat dalam ingatanmu bahwa Rasul saw pernah berkata, “ Sekiranya ummatku tahu apa yan terkandung dalam sholat shubuh berjamaah, niscaya mereka akan mendatanginya meski dalam keadaan merangkak.”

Saudaraku,
Kuharap engkau juga tidak sedang sakit, kuharap engkau selalu dalam keadaan sehat, dan semoga Allah selalu memberikan kesempatan dan kesehatan bagimu.

Saudaraku,
Ini saja curahan perasaan ku pagi, kuharap dapat kutemukan engkau esok pagi dishaf sholat shubuh... Menghadap Allah  diantara kesegaran udara pagi, ketika yang lain masih terlelap. Mengharap Ridho Allah di awal hari, semoga rahmat dan keberkahan Allah menaungi kita hari ini..

 ... Hanya Allah Yang Maha Benar ...