… Sedikit Tentang Ikhlas …
Saya hanya menulis ulang apa yang saya pahami dari isi ceramahnya abang saya, Bang Arifin Ilham. Ditambah contoh kecil dari Aa saya dari pihak Istri, Aa Gym dan pemikiran sederhana dari teman dekat saya yang bernama Yusuf Mansur, Ustadz yang terkenal dengan wisata hatinya.
Ikhlas itu bukan diem-diem atau nggak ngomong-ngomong., karena kalau diem-diem diartikan ikhlas maka bisa-bisa tidak ada konsep ibadah jamaah yang melibatkan banyak orang.
Alkisah disuatu kampung ada juragan sapi yang menyumbang kubah untuk renovasi sebuah masjid. Waktu panitianya nanya,” Pak Haji, nanti waktu sholat Jum’at disebutkan nggak ini kubah dari siapa…??” Kata Pak Haji,” Nggak usah, bilang aja dari Hamba Allah. Tetapi dalam hati si Pak Haji, ” Biar nggak disebutin nama gua juga orang-orang pada tahu kalau itu kubah dari gua, lha wong cuma gua doang yang mampu dikampung ini....!$^#^, lagian nanti kan panitianya juga ngomong dari mulut kemulut bahwa kubah masjid itu saya yang nyumbang...”
”Setepuk dua nyamuk deh...”, kata Pak Haji dalam hati. Sudah nyumbang jadi terkenal plus tambahan gelar orang yang ikhlas karena tidak mau namnya disebut secara formal.
Ikhlas juga tidak bisa disebut-sebut.
Pernah Ibu ketua RT gerumpi sama ibu-ibu arisan, Ibu RT bilang gini, ” Itu lho jeng Ibu yang baru pindah itu, masa sudah ditolong, sekedar bilang terima kasih aja nggak. Saya sih ikhlas nolong, tapi mbok ya basa-basi gitu lho... ”.
Waktu ibu RT ngomong ”saya sih ikhlas nolong” sebenarnya bermakna sebaliknya, karena pertolongan yang ia berikan mengharapkan balasan dari orang yang ditolongnya.
Karena sudah 3 paragraf maka besok saja kita lanjutkan dimedia yang sama....
... Hanya Allah Yang Maha Benar ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar