Senin, 24 Agustus 2009

Akar Konflik

… Akar Konflik …

“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu ?” Menjawab Iblis “Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS 7:12)
Kemudian Allah mengusir Iblis dari surga. ”Beri tangguhlah saya sampai waktui mereka di bangkitkan.”(QS 7:14)

Allah mengabulkan permintaan Iblis ini diayat berikutnya. Kemudian Iblis bersumpah ” Karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan egkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS 7:16-17)

Pada ayat 18 kemudian Allah swt berfirman: ” Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa diantara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (QS 7:18)

Nenek moyang setan, Iblis, diusir dari neraka oleh Allah karena menolak perintah Allah untuk bersujud. Iblis menyombongkan dirinya. Kemudian Iblis bermohon kepada Allah untuk diberi waktu, ditangguhkan atau ditunda sampai hari kiamat kelak. Mereka bersumpah akan menyesatkan manusia dari jalan Allah yang lurus. Sumpah ini diwariskan kepada anak keturunannya. kemudian Allah berjanji bahwa siapa saja yang mengikuti bujuk rayu tersebut akan menghuni neraka jahannam berserta Iblis dan golongannya.

Inilah akar dari semua permasalahan yang ada. Mereka yang terus saja berbuat kerusakan, berbuat kesesatan, sudah dipastikan termakan oleh bujuk rayu Iblis dan anak cucunya.

Semoga kita mampu terus mengikis sifat sombong, sifat dasar Iblis. Semoga kita terhindar dari sikap Iblis yang mengimani Allah dengan segala ke Maha Kuasaannya namun disi lain juga menolak untuk mengerjakan perintah Allah.

... Hanya Allah Yang Maha Benar ...

Minggu, 23 Agustus 2009

Generasi Harapan

… Generasi Harapan …

Saya datang terlambat. Imam sudah duduk tahiyat awal saat saya melangkah masuk masjid. Saya belum pernah sholat Dzuhur di masjid ini sebelumnya. Ada pemandangan yang sayang sekali untuk saya tidak tuangkan dalam tulisan pagi ini, yaitu; anak-anak usia belasan, laki-laki dan perempuan (dipisahkan) berbaris rapih sekali. Rapat dan lurus dalam shaf-shaf sholat. Tidak terlihat gurauan atau hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya saat sedang mendirikan sholat. Lalu saya bergabung pada rakaat ketiga.

Imam mengucapkan salam dan menegok ke kanan dan ke kiri. Saya melanjutkan 2 rakaat yang tertinggal. Lalu terdengarlah suara-suara serempak yang membuat saya ingin sekali menegok kebelakang, ke arah suara itu berasal. Selesai sholat saya menyaksikan anak-anak usia belasan tadi duduk melingkar dengan dibimbing satu orang dewasa yang tampaknya adalah gurunya, mereka beramai-ramai malafadzkan hafalan-hafalan Qur’an. Saling berlomba. Saling mengingatkan. Saling menjaga hafalannya. Indah sekali, pemandangan yang jarang saya saksikan.
Dari suaranya saya sedikit yakin ini bukan juz-amma atau surat-surat pendek yang biasanya kita baca.

Bapak Ibu
Hikmah apa yang ingin saya bagi pagi ini...? Generasi mendatang akan menghadapai tantangan yang lebih berat. Cobaaan yang lebih dahsyat. Jangan meninggalkan mereka dalam kondisi lemah iman, lemah ilmu, lemah fisik..., jangan..! Berilah pendidikan yang terbaik yang kita bisa (baik tidak selalu berkonotasi mahal), beri contoh yang baik agar mereka memiliki tauladan. Buat generasi setelah kita, memiliki kekuatan agar mampu menghadapai tantangan pada zamannya kelak.

Kemudian saya berandai-andai,” kalau begini caranya, saya yakin sekali bahwa hafalan dan pengetahuan saya sudah kalah jauh dibanding anak kelas 5 sekolah ini. Seperti ungkapan acara terkenal ditelevisi, I am not smarter than a 5th grader. Merekalah generasi harapan sesungguhnya.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …