… Berdiri Selamanya …
Kulihat mereka berdiri di depan kelas, memandang kami dengan wajah teduh. Lalu meluncur kalimat-kalimat bijak. Intonasinya terkadang lembut namun tidak jarang meninggi bagi sebagian yang tidak memperhatikan. Dari mereka aku mengetahui sesuatu. Aku paham mana yang harus dilakukan dan garis yang tidak boleh dilewati. Aku sadar bagian mana yang harus dikerjakan dahulu dan sisi mana yang bisa dilakukan kemudian. Dari mereka aku bisa melakukan sesuatu. Aku masih mengenali suaranya, masih mengingat apa-apa yang diajarkan. Hingga kini.
Aku sudah berjalan sedemikian jauh. Meninggalkan mereka. Namun mereka masih berdiri di depan kelas. Mengajarkan kepada generasi berikutnya, persis seperti yang dulu pernah kami terima.
Aku masih menyimpan hasrat. Menjadi bagian dari mereka. Mengajarkan kepada sebanyak-banyak orang tentang kebenaran. Tentang kenapa manusia diciptakan. Tentang kearah mana hidup akan berkesudahan. Tentang siapa kita sebenarnya. Tentang bagaimana mendudukan dengan benar posisi manusia dengan Tuhan. Tentang sesuatu yang harus dilakukan dan harus ditinggalkan. Aku ingin menjadi bagian dari mereka. Orang-orang yang menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain. Buat mereka, jerih payah terbayar lunas kalau anak didiknya hidup mulia dan bermanfaat bagi orang lain. ”Cukuplah bagi kami amal jariyah berupa ilmu yang bermanfaat yang pahalanya tiada berakhir”, begitu penuturannya.
Gedung sekolah boleh berganti, namun mereka tetap berdiri di depan kelas. Sungguh, aku berharap suatu saat bisa jadi bagian dari mereka.
... Hanya Allah Yang maha Benar ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar