Rabu, 20 Oktober 2010

Strategi Dakwah

… Strategi Dakwah …

Pak Kiai menatap santri-santrinya satu persatu, kini ia hendak melepas mereka ke dunia nyata. Dimana seluk beluk dakwah akan mereka rasakan. Pelajaran apakah yang harus diberikannya hari ini.  Ia kemudian teringat sesuatu
Maka inilah cara Kiai memberi bekal.

“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…?
Seseorang yang dipanggil Ustadz kemudian menjawa, “ Yo nggak boleh toh pak, syariatnya itu 1 ekor sapi untuk 7 orang…”
“ Terus piye pak ustadz..??”
“ ya kalau mau korban, harus mengikuti sunnahnya Pak, nggak boleh sembarangan…”
“ Ya uwis Pak Ustadz, kalau begitu saya sekeluarga nggak jadi korban. Masa 1 anak saya nggak bisa didaftarin…. dah nggak jadi …!”

Maka hilanglah satu amalan baik. Mutung. Tutur Pak Kiai.

Karena merasa tidak puas, petani yang hendak berkorban itu kemudian mencari Ustadz lain, istilah kerennya second opinion.
“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…? kata Ustadz yang disono nggak boleh berkorban 1 ekor sapi untuk 8 orang…., masa mau korban kok nggak boleh…” sambil sungut-sungut Pak petani memulai pertanyaan.
Yang ditanya tidak hilang akal, “ 1 ekor sapi untuk seluruh anggota keluarga, untuk 8 orang pak…?
“ Ya, 8 orang “ jawab petani tegas
“ Ya boleh toh pak, masa mau berbuat baik kok nggak boleh. Boleh Pak…”
“ Terus…?” lanjut petani tidak sabar…
“ Hanya saja anak sampeyan yang terakhir kan masih kecil, bahaya kalau naik sapi. Lebih baik naik kambing saja. Jadi yang 7 orang korban sapi dan sibungsu dikasih kambing, jadi pas kan…?”
“ Jadi saya tambah 1 kambing lagi…?”
“ Iya toh Pak, supaya afdhol, supaya aman, supaya banyak pahalanya “
“ Iya Pak Ustadz saya korban 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing untuk 8 orang “

“ Maka, cobalah bersikap bijak, kebenaranpun harus memiliki strategi untuk bisa diterima.” Pak Kiai menutup pelajaran.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Selasa, 19 Oktober 2010

Mencintai Amal

… Mencintai Amal …

Kita sering sekali memberikan kepada orang lain sesuatu yang sudah kurang atau tidak lagi bermanfaat bagi diri kita. Misalnya ketika akan memberikan sumbangan maka kita cenderung memberikan pecahan terkecil atau yang kurang berarti bagi diri kita. Atau ketika akan memberikan bantuan maka yang kita keluarkan adalah barang-barang yang sudah tidak atau kurang layak pakai. Sudah ketinggalan mode.

Benar, bahwa Allah Maha Tahu segala niat yang timbul dari dalam hati kita, bahwa bersedekah itu sesuai dengan kemampuan, namun tidakkah kita ingin mencapai kebajikan…?? tidakkah kita ingin mencintai amalan…??


Allah swt mensyaratkan kita untuk menafkahkan harta yang dicintai jika ingin mencapai kebajikan yang sempurna.

“ … Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha Kaya lagi Maha terpuji” (QS:2:267).

Bapak/Ibu
Nafkahkanlah sesuatu yang kita cintai, sesuatu yang kita perlukan, agar kita mencapai kebajikan yang sempurna, semoga Allah menambah keberkahan pada harta yang tersisa dan mengganti dengan yang lebih baik..

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Yang Maha Sempurna

… Yang Maha Sempurna …

Tidak ada ledakan yang menghasilkan keteraturan. Sebaliknya sebuah ledakan akan menghancurkan keteraturan yang sudah ada. Bahkan mungkin membahayakan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Jika anda memperhatikan bom-bom  yang dijatuhkan di sebuah kota maka anda akan menyaksikan bahwa bom tersebut akan menghancurkan apapun yang berada disekitarnya.
Adalah diluar jangkauan akal fikiran manusia jika muncul apartemen yang sangat indah jika sebuah bom dijatuhkan disebuah kota, adalah mustahil jika muncul istanan pasir dari sebuah granat diledakan di pesisir pantai.

Kekuatan ledakan big bang lebih dahsyat dari milyaran bom atom yang pernah dibuat oleh manusia. Namun ternyata ledakan big bang ini mampu menghasilkan keteraturan  yang sangat sempurna, sangat detil. Inilah bumi tempat tinggal kita,  dirancang sebagai tempat tinggal manusia dan mahluk hidup lainnya dengan segala persyaratan hidupnya.  

Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan asal usul alam semesta ini. Lalu apakah kita akan mengatakan bahwa dari ledakan bear atau big bang ini kemudian secara tidak sengaja muncul bumi dan alam semesata dengan segala ketaraturannya…?? apakah kita akan mengatakan bahwa alamlah yang berkehendak demikian tanpa ada yang mengatur..???
Tidak…tidak, itu sangat tidak masuk akal. Sama persis seperti munculnya apartemen dari sebuah bom yang dijatuhkan di sebuah kota. Sangat tidak mungkin seperti munculnya istana pasir dari ledakan granat dipantai.

Dialah Allah Yang Maha Sempurna, yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. Hanya itulah penjelasan logis bagaimana bumi dan alam semesta ini ada.

… Hanya Allah Yang Maha Besar …

Diceritakan untuk anda dari karya Harun Yahya: Pesona di Angkasa Raya.

Absen

… Absen …

Saudaraku, aku hendak berprasangka baik padamu..
Kenapa tidak kulihat dirimu di shaf sholat shubuh pagi ini… ada apakah gerangan…?. Tidak biasanya engkau meninggalkan jamaah shubuh. Shubuhan dimana dirimu pagi ini?

Kuharap engkau tidak lupa bahwa Rasul saw pernah berpesan pada kita bahwa, “sholat yang paling berat untuk kaum munafik adalah sholat Isya dan Shubuh (berjamaah).” Mereka enggan memenuhi panggilan kemenangan di pagi hari, mereka enggan keluar rumah, terlalu asyik dengan kasur dan selimut.
Kuharap masih lekat tercatat dalam ingatanmu bahwa Rasul saw pernah berkata, “ Sekiranya ummatku tahu apa yan terkandung dalam sholat shubuh berjamaah, niscaya mereka akan mendatanginya meski dalam keadaan merangkak.”

Saudaraku,
Kuharap engkau juga tidak sedang sakit, kuharap engkau selalu dalam keadaan sehat, dan semoga Allah selalu memberikan kesempatan dan kesehatan bagimu.

Saudaraku,
Ini saja curahan perasaan ku pagi, kuharap dapat kutemukan engkau esok pagi dishaf sholat shubuh... Menghadap Allah  diantara kesegaran udara pagi, ketika yang lain masih terlelap. Mengharap Ridho Allah di awal hari, semoga rahmat dan keberkahan Allah menaungi kita hari ini..

 ... Hanya Allah Yang Maha Benar ...

Pondasi dan Cat Rumah

… Pondasi dan Cat Rumah …

Meskipun tidak selalu identik dengan kegagalan, perceraian dalam sebuah pernikahan selalu menyisakan duka yang mendalam. Terlebih bagi anak-anak yang masih memerlukan bimbingan. Itulah sebabnya perceraian itu dihalalkan meskipun tidak disukai.

Setelah lebih dari 7 tahun berprofesi sebagai konsultan pernikahan dan mengamati kasus-kasus yang terjadi, salah satu kesimpulan yang saya dapatkan adalah bahwa Prilaku kita sebelum menikah sangat menentukan langgeng tidaknya sebuah pernikahan. Setiap orang menginginkan pasangan yang baik, yang setia dan lain sebagainya. Namun sayangnya harapan ini tidak disertai dengan usaha yang maksimal untuk memperbaiki diri, menambah ilmu dan beramal. Sementara sudah menjadi hukum alam (baca: sunatullah) bahwa seseorang akan mendapatkan yang sesuai dengan dirinya. Jika ia baik, maka akan mendapatkan pasangan yang baik pula, demikian juga sebaliknya.
Maka, jangan buru-buru marah dan menyalahkan pasangan, dia berbuat atau bersikap demikian bisa jadi karena kita juga berbuat dan bersikap serupa dengannya.

Kesimpulan lainnya adalah perkara pondasi dan cat rumah. Banyak orang mengira bahwa cinta adalah pondasi sebuah rumah tangga. Bagi saya cinta itu seperti cat rumah. Ditahun-tahun awal, ia begitu indah, cemerlang dan tampak mempesona. Tunggulah saat hujan dan panas datang. Apalagi kalau datang banjir. JIka cat itu tidak diperbaharui, maka ia akan kusam dengan sendirinya. Bahkan dinding yang dilindunginyapun akan mengelupas tanpa bekas.
Seperti itulah cinta sepasang manusia. pertama cinta dapat tumbuh, lalu mempesona dan seiring dengan berjalannya waktu dapat menjadi kusam membosankan.
Pondasi adalah bagian terpenting dari sebuah rumah. Niat yang benar dan terhujam dengan kuat bagaikan pondasi yang saya maksud. Niat untuk melangsungkan pernikahan, menjaganya hingga akhir hayat bagaikan pondasi yang menjaga rumah untuk terus tegak berdiri. Maka mari kita bicara mengenai warna rumah setelah kita memastikan bahwa pondasi kita sudah dibangun dengan benar dan kuat.

Satu fakta menarik berikutnya adalah bahwa biaya yang dikeluarkan seseorang selama sebelum pernikahan (include biaya resepsi) berbanding terbalik dengan usia pernikahan. Semakin besar seseorang mengeluarkan biaya (baca: resepsi) maka semakin pendek usia pernikahan. Thesis ini dibangun atas dasar; ketika sesorang mengeluarkan biaya resepsi pernikahan, sebenarnya dirinya tengah membangun sebuah harapan/ekspektasi. semakin besar biaya, semakin besar pengharapan, semakin besar ia membangun kebanggaan itu.
Begitu besarnya hingga lupa bahwa tidak ada manusia yang sempurna bahkan juga dirinya. Lupa bahwa manusia bisa menjadi tua, bisnis dan usaha bisa hilang seketika. Ia lupa bahwa menikah adalah sebuah permulaan bukan tujuan akhir.
Maka, sederhana adalah pilihan bijak. Sederhana itu sesuai dengan kebutuhan. sewajarnya. Tidak berlebih-lebihan.

Saya mendoakan pernikahan saya dan Bapak/Ibu semuanya dirahmati Allah, hingga melahirkan generasi harapan.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Nggak Tau, Pak Kiai

… “Nggak Tau, Pak Kiai” …

Setelah mengucapkan salam dan doa pembukaan, Pak Kiai bertanya kepada jamaah yang hadir.
“Ada yang tahu presiden Amerika ke-16 …???”, Tanya Pak Kiai. Semua menggeleng. Bahkan sebagian besar diantaranya buta atau nggak tahu sudah sampai keberapa presiden Amerika. “Ada yang tahu, siapa perdana menteri Mozambik…??”. Semua tersenyum tidak tahu. Bahkan untuk tahu dimana letak mozambik saja masih bingung.
Sang kiai tersenyum penuh arti kepada para santri. Maka pelajaranpun dimulai.

“Tahukan Bapak dan Ibu, saya juga nggak tahu jawabannya. Bahkan lebih tepatnya saya nggak mau cari tahu…”
“ Kenapa…??, karena tidak ada gunanya bagi saya untuk tahu jawabannya atau tidak. Begitu juga  mungkin bagi penjenengan sedoyo “

“ Saudaraku, tahukah bahwa bertahun-tahun Anas Bin Malik hidup bersama keluarga Rasul saw dan tidak sekalipun beliau mendengar Rasul saw mengeluarkan kata-kata kasar kepada istrinya ?”
“ Tahukah anda bahwa Muhammad saw tidak menikah dengan wanita lain selama istri pertamanya hidup…?”
“ Tahukah Bapak dan Ibu bahwa menjawab orang bersin itu termasuk amalan wajib bagi setiap individu…?”
“ Tahukah anda semua bahwa sunnah shaft sholat itu harus rapat, kaki bertemu kaki dan bahu bertemu bahu jamaah satu dengan yang lain..?”

Hadirin terlihat serius. Kearah mana pelajaran Sang Kiai menuju?.

Bapk dan Ibu
Apa yang coba saya sampaikan kepada anda pagi ini ? Informasi di dunia ini tidak terhingga, sementara waktu, kesempatan dan kapasitas otak kita sangat terbatas. Maka pilihlah informasi yang dapat membawa anda mendapatkan safaat rasul saw kelak diakhirat, carilah informasi yang dapat membawa keberkahan hidup di dunia dan akhirat, pastikan informasi yang kita usahakan membawa manfaat.
Jangan sampai kita disibukkan dengan hal-hal yang remeh temeh sementara hal-hal yang penting terabaikan…
cepat, rubah orientasi informasi kita sebelum waktu hidup kita berakhir.

Hadirin mangguk-mangguk tanda setuju.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …