… Strategi Dakwah …
Pak Kiai menatap santri-santrinya satu persatu, kini ia hendak melepas mereka ke dunia nyata. Dimana seluk beluk dakwah akan mereka rasakan. Pelajaran apakah yang harus diberikannya hari ini. Ia kemudian teringat sesuatu
Maka inilah cara Kiai memberi bekal.
“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…?
Seseorang yang dipanggil Ustadz kemudian menjawa, “ Yo nggak boleh toh pak, syariatnya itu 1 ekor sapi untuk 7 orang…”
“ Terus piye pak ustadz..??”
“ ya kalau mau korban, harus mengikuti sunnahnya Pak, nggak boleh sembarangan…”
“ Ya uwis Pak Ustadz, kalau begitu saya sekeluarga nggak jadi korban. Masa 1 anak saya nggak bisa didaftarin…. dah nggak jadi …!”
Maka hilanglah satu amalan baik. Mutung. Tutur Pak Kiai.
Karena merasa tidak puas, petani yang hendak berkorban itu kemudian mencari Ustadz lain, istilah kerennya second opinion.
“ Pak Ustadz, kami mau berkorban, dan keluarga kami jumlahnya 8, gimana Pak ustadz, boleh nggak kami berkorban seekor sapi lebaran haji nanti…? kata Ustadz yang disono nggak boleh berkorban 1 ekor sapi untuk 8 orang…., masa mau korban kok nggak boleh…” sambil sungut-sungut Pak petani memulai pertanyaan.
Yang ditanya tidak hilang akal, “ 1 ekor sapi untuk seluruh anggota keluarga, untuk 8 orang pak…?
“ Ya, 8 orang “ jawab petani tegas
“ Ya boleh toh pak, masa mau berbuat baik kok nggak boleh. Boleh Pak…”
“ Terus…?” lanjut petani tidak sabar…
“ Hanya saja anak sampeyan yang terakhir kan masih kecil, bahaya kalau naik sapi. Lebih baik naik kambing saja. Jadi yang 7 orang korban sapi dan sibungsu dikasih kambing, jadi pas kan…?”
“ Jadi saya tambah 1 kambing lagi…?”
“ Iya toh Pak, supaya afdhol, supaya aman, supaya banyak pahalanya “
“ Iya Pak Ustadz saya korban 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing untuk 8 orang “
“ Maka, cobalah bersikap bijak, kebenaranpun harus memiliki strategi untuk bisa diterima.” Pak Kiai menutup pelajaran.
… Hanya Allah Yang Maha Benar …