Senin, 07 Juni 2010

Cicilan Rumah

… Cicilan Rumah …

Dalam hitungan matematika kami, memiliki rumah sendiri adalah mimpi besar. Ia seperti pelangi, indah namun tergantung dilangit tinggi. Terlihat tapi tidak tergapai. Maka kemudian kami biasa berpindah dari satu alamat ke alamat lain. Dari suatu perumahan ke perumahan lain, dari satu gang ke gang lain. Kami adalah kontraktor sejati.
Karena tidak terkejar, maka saya dan istri sepakat untuk terus berharap, tetap bermimpi namun melupakan matematika rumit itu.

Dan kemudian dimulailah perjanjian kami dengan Allah swt.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratur biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi  Maha Mengetahui “ (QS 2:261)

 Kami berjanji, untuk lebih peduli kepada kotak amal, Di rumah makan, ditempat belanja, dirumah sakit atau dimanapun kami bertransaksi maka akan kami sisihkan sebahagian yang kami punya. Harus dengan nominal atau pecahan yang kami cintai. Sebab kami menginkan rumah tipe 54 dengan luas 172 meter bukan tipe 21. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan. Sambil diniatkan dalam hati. Anggaplah kami sedang mencicil rumah.

“Ya Allah, inilah cicilan rumah kami. lipat gandakan ya Allah, beri keberkahan pada apa yang tersisa dan beri kemudahan pada apa yang kami cita-citakan.”

Dari pada mikirin bagaimana caranya bagi-bagi gaji untuk segala kebutuhan, maka kami memutuskan untuk berniaga saja dengan Allah. Investasi murah dan barokah. Kami yakin dengan janji Allah, yakin sekali… seyakin akan kehidupan akhirat. Hanya bagaimana caranya dan kapan yang kami tidak tahu.


Bapak Ibu..
Semangat apa yang coba saya bagikan pagi ini…??
Kita punya banyak pintu untuk membantu mewujudkan semua yang kita inginkan. Salah satunya bernama sedekah. Tinggal niat dan istiqomah dalam beramal…

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar