Senin, 20 September 2010

Good Muslim Doesn't Smoke

… Good Muslim Doesn’t Smoke …

Mengetahui cara pandang seseorang tentang sesuatu menjadi semacam obsesi buat saya. Apalagi jika ia berasal dari latar belakang yang jauh berbeda. Maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan seperti ini, saat berdiri di depan lift menunggu giliran dan kemudian datang dua orang seumuran, bertampang arab, ikut menunggu pintu lift terbuka.

Melihat mereka bercelana  pendek selutut, kaos u can see. liburan…!! itu yang terlintas dalam benak saya.
“ On vacation pak…. ?” , saya menyapa.
“ What …?”
“ Vacation, holiday…??” saya mempertegas.
“ Ohh yes…!” jawabnya.
 Ting… Pintu lift terbuka.

Satu hal yang membuat saya tidak habis pikir, ketika masuk ke lift rokok ditangannya tidak juga dimatikan. Maka inilah ekspresi orang suebel
“ Where you come from Pak…?”
“Saudi Arabia…”.
Khas… , arabnya kuentel banget. Saya menagkap nada kebanggaan dalam intonasi  jawabannya barusan.
“ So you are muslim…!”,
“Yes…” jawabnya singkat.
“ You know pak, Muslim doesn’t smoke..” sambil tanganku menunjuk benda berapi diantara jari tengah dan telunjuknya.

“why pak, many people smoke here…”
logic. di sini mayoritas adalah muslim. Dan saya tidak menyangkal bahwa banyak muslim menjadi buntu fikirannya, kacau syaraf otaknya kalau tidak bertemu dengan benda ini sehari saja. Dan awas…. saya ingatkan…!!!, mereka bisa sangat sensitive dalam perkara ini.

“Yes, but good muslim doesn’t smoke…!!”
Pilihan kata-kata, intonasi dan pesan bahasa tubuh yang saya pilih seperti tombak besi tajam petani kelapa sawit yang sekuat tenaga dihujamkan kebuah sawit seberat 25 kg agar tidak lepas ketika akan dilontarkan ke truk-truk pengangkut.
Dan benar saja, itu semua membuat harga dirinya tersinggung….

“IS THAT A PROBLEM PAK …”
Saya melihat keduanya. Raut muka keduanya menunjukan rona merah tersinggung berat. 2 orang keturunan asli alumni perang badar, perang yang dicatat dalam sejarah 300 orang pejuang muslim melawan seribuan kaum kafir quraisy di awal-awal periode pertmbuhan Islam berhadapan dengan seorang keturnan jawa bernyali kecil, di dalam sebuah ruangan tidak lebih dari 1.5 x 1,5 meter. Situasi ini jelas sangat tidak menguntungkan.

Allah swt, Dialah yang Maha menolong..
Ting… pintu lift terbuka, angka 1 menyala dan saya harus keluar.
“ No Pak, not at all, the choice is yours “
“ Have a nice vacation ...“
Saya merasa enggan mengucapkan salam sebagai salam perpisahan.

Seorang rekan pernah menasehati, mas Ilham mestinya sadar, tidak semua orang dari Saudi Arabia sana keturunan Rasul saw, banyak juga diantara mereka yang jika ditarik garis keturunannya, mereka berasal dari abu jahal, abu lahab dan konco-konconya. Saya hanya mengangguk-angguk.

… Hanya Allah Yang Maha Benar …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar